17 May 2017

Pustakawan sebagai Motor Penggerak Literasi Informasi di Perpustakaan

Pak Aim salah seorang pustakawan Perpustakaan Nasional RI
sedang mengajarkan literasi informasi di perpustakaan melalui sulap
Literasi informasi masih belum optimal di kalangan pustakawan baik sebagai pelaku maupun fasilitator literasi. Tema inilah yang diangkat sebagai materi kajian informasi pada Diklat Penulisan Karya Ilmiah Perpustakaan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata, Margonda, Depok (10/5). Sudarto, salah satu  Widyaiswara di Perpustakaan Nasional RI yang sudah lama bergelut dalam bidang literasi informasi, hadir sebagai pemateri tunggal.
Sudarto, salah satu  Widyaiswara di Perpustakaan Nasional RI yang sudah lama bergelut dalam bidang literasi informasi, hadir sebagai pemateri tunggal.
Literasi informasi adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui kapan ia membutuhkan informasi, bagaimana cara menemukannya, bagaimana memilahnya, dan bagaimana menggunakannya secara efektif. Menurutnya, dalam meningkatkan budaya literasi informasi di lingkungan perpustakaan, pustakawan harus mengetahui kendala-kendala dalam penerapan literasi informasi. Pemahaman tersebut akan mengantarkan pustakawan dalam menemukan strategi-strategi yang dapat diimplementasikan dalam upaya meningkatkan literasi informasi.

Pustakawan sebagai motor penggerak dapat melakukan berbagai cara dalam meningkatkan literasi informasi, salah satunya dengan melakukan bimbingan pemakai dengan cara yang menarik dan atraktif seperti; dengan sulap atau poster-poster literasi yang persuasif. Seperti yang dicontohkan oleh Abdul Rahim, salah seorang Pustakawan di Perpustakaan Nasional. Pak Aim, begitu panggilannya mempraktikkan sulap di hadapan peserta diklat. Menurutnya dengan sulap, pemustaka khususnya anak-anak sekolah lebih mudah memahami literasi informasi di perpustakaan. Dengan demikian, paradigma pemustaka terhadap perpustakaan yang kaku dan rumit berubah menjadi menyenangkan dan memudahkan.

Salah satu kelompok dari Perpustakaan Nasional sedang berdiskusi tentang rencana program dan kegiatan literasi informasi di perpustakaan.
Pada sesi akhir, peserta diklat diberikan tugas membuat rencana program literasi informasi secara berkelompok kemudian dipresentasikan yang akan ditanggapi dengan pertanyaan dan saran dari widyaswara dan peserta lainnya. Dan ditutup dengan berfoto bersama.


Kontributor:      Samsiyah
                          Rudianto
                          Eti Sumiati                  
  Ninies Ardhiani
                          Irdaniajati



No comments:

Post a Comment

Peningkatan Jumlah, kualifikasi dan Kompetensi Asesor Perpustakaan melalui Diklat Online Asesor Perpustakaan Tahun 2020

Asesor perpustakaan merupakan komponen utama dalam sistem akreditasi perpustakaan di Indonesia.  sebagai tenaga yang berperan secara langsun...